Monthly Archives: Maret 2012

UJIAN NASIONAL ATAU UJI KOMPETENSI

Standar

Setiap tahun ketika diadakan ujian nasional, mulai dari tingkat Sekolah Dasar (SD) sampai dengan Sekolah Menengah Tingkat Atas (SMA) dan yang sederajat selalu muncul persoalan. Untuk tahun ini yang paling menghiasi media adalah berita tentang keterlambatan soal di beberapa daerah. Sebenarnya untuk persoalan distribusi memang kadang sulit diprediksi karena memang kondisi geografis Indonesia yang sangat luas sehingga mesti ada kasus seperti ini di setiap tahun meskipun mungkin tidak separah tahun ini. Kembali pada tujuan dasar penyelenggaraan Ujian Nasional dalam rangka pemetaan kompetensi siswa secara nasional maka persoalan-persoalan yang terjadi sebenarnya telah mempengaruhi tujuan dasar tersebut. Taruhlah misalnya standarisasi kompetensi siswa yang diharapkan tetapi apakah ini akan maksimal jika dalam prosesnya ada keterlambatan soal, soal yang diujikan tidak sesuai dengan jadwal, LJK (lembar jawaban komputer) yang difotokopi, kecurangan-kecurangan yang sangat konspiratif dan sistematis dan lain sebagainya. Pengaruh-pengaruh eksternal tersebut jelas-jelas akan mempengaruhi persiapan internal yang dilakukan siswa sebelumnya. Dengan kondisi seperti itu masihkah kita percaya pada out put yang dihasilkan, kalaupun masih demikian sebenarnya kita telah bertindak tidak adil pada siswa kita.
Janji kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Nasional yang selalu akan mengevaluasi pelaksanaan UNAS setiap tahun harus kita pahami sebagai sebuah upaya internal institusi namun sekiranya dengan formula apapun sudah tidak menunjukkan peningkatan kualitas yang signifikan maka sebaiknya bukan perbaikan (renovasi) tetapi membangun kembali (rekonstruksi) program baru terkait pemetaan kompetensi siswa secara nasional.
Problem solving yang bisa dijadikan referensi adalah UKS (Ujian Kompetensi Siswa). Jika Tenaga Pendidik telah mengalami UK (Ujian Kompetensi) secara nasional maka mengapa tidak jika program ini juga berlaku untuk siswa. Ini kalau memang tujuan UNAS dan UK ada relefansi tetapi jika memang ada tujuan-tujuan lain di luar itu maka UNAS dengan segala carut marutnya ini akan terus berjalan dan setiap tahun akan ada saja “korban” yang berjatuhan.